Ka’bah artinya rumah Allah. Sejuta ummat
muslim merindukan berkunjung & menjadi tamu-tamu Allah sang maha
pencipta. Kiblatnya (arah) ummat muslim dlm melaksanakan sholat, dari
negara manapun semua ibadah sholat menghadap ke kiblat ini yaitu Ka’bah.
Byk sekali misteri yang belum dapat digali dari adanya Ka’bah ini
seperti : Mengapa Ka’bah menjadi arah atau kiblat ummat muslim ?,
Mengapa Ka’bah terletak di Masjidil Haram (Mekkah, Saudi Arabia) ?,
Apakah batu hajar aswat itu dan mengapa itu berada di Ka’bah ?, dan
masih banyak pertanyaan lainnya.
Ka’bah sebagai Kiblat
Istilah Ka’bah adalah bahasa al quran
dari kata “ka’bu” yg berarti “mata kaki” atau tempat kaki berputar
bergerak untuk melangkah. Ayat 5/6dalam Al-quran menjelaskan istilah itu
dg “Ka’bain” yg berarti ‘dua mata kaki’ dan ayat 5/95-96 mengandung
istilah ‘ka’bah’ yg artinya nyata “mata bumi” atau “sumbu bumi” atau
kutub putaran utara bumi.
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa
kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti
melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama
kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet
Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang
sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”
Para astronot telah menemukan bahwa
planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka
mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website
tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan
website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih
lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya
berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat
infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil
foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti
Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan
menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam
akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan
kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’,
artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka
jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik
yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di
Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak
dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika
kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang
oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan
secara ilmiah.
Jadi, mengapa Ka’bah menjadi kiblat
seuluruh ummat muslim dunia ? karena Ka’bah adalah pusat atau sumbu
dunia. Hal ini juga terkait dengan keberadaannya sebagai rumah Allah
yang menjadi pusat spiritual hubungan antara ruh manusia dengan sang
penciptanya. Jadi sholat yang kita lakukan adalah untuk makanan rohani
kita.
Mengapa terletak di Kota Mekkah ?
Berdasarkan sejarah dibangunnya Ka’bah,
Sepintas lalu bahwa ayat di atas mengatakan bahwa Nabi Ibrahim adalah
orang yang pertama membangun Ka’bah dipermukaan bumi ini, seperti
dipahami oleh sebagian kaum muslimin. Padahal bila dicermati, sebelum
Nabi Ibrahim menginjakkan kakinya ke tanah Mekkah sudah ada bangunan
Ka’bah yang telah dibangun oleh malaikat dan generasi sebelum Nabi
Ibrahim as. Hal itu dapat dipahami dari kata “Yarfa’u” meninggikan
berarti meninggikan bangunan yang suda ad
Pertama Generasi Malaikat, dua ribu tahun
sebelum Nabi Adam diciptakan Malaikat sudah membangun Ka’bah di bumi
ini atas perintah Allah SWT. Di dalam Alquran dijelaskan bahwa ketika
Allah SWT hendak menciptakan Nabi Adam as, Allah SWT berfirman kepada
malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi,
lalu para malaikat bertanya: Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah
di muka bumi ini, orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau. (QS. al-Baqarah : 30). Ketika itu Allah
menjawab: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. (QS.
al-Baqarah: 30).
Riwayat menceritakan bahwa Ka’bah pada
masa itu terletak di atas buih yang keras, yaitu benda pertama yang
muncul di bumi ini, Maha Benarlah Allah Swt. yang telah berfirman:
Sesungguhnya rumah yang pertama dibangun di muka bumi ini adalah di
Makkah. (QS. Ali Imran: 96).
Menurut penglihatan dari kamera satelite
NASA, mereka melihat ada satu cahaya yang bersinar dari bumi dan
sinarnya begitu kemilau ketika dilihat dari satelite tersebut. Setelah
diperbesar, ternyata cahaya kemilau itu berasal dari Masjidil Haram atau
Ka’bah.
Bila kita membaca kembali tentang Misteri
7 Lapisan Langit danperjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad, ternyata
dimensi kita saling berkaitan dengan dimensi lainnya. artinya ditempat
yang sama kita pijak sekarang juga letaknya sama dengan dimensi lainnya
hanya saja dimensinya yang berbeda. Itu berarti pintu menuju Sidratul
Muntaha terletak di Masjidil Aqsa Palestina karena sebenarnya Rasulullah
tidak berpindah kemanapun melainkan tetap berada di Masjidil Aqsa hanya
saja beliau pindah dimensi. Dan kemudian beliau menuju Sidratul Muntaha
– artinya Sidratul Muntaha di dimensi tertinggi yang sebenarnya adalah
di Masjidil Haram atau Ka’bah di dimensi kita.
Batu Hajar Aswat
Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya
membina Kaabah banyak kekurangan yang dialaminya. Pada mulanya Kaabah
itu tidak ada bumbung dan pintu masuk. Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi
Ismail berupaya keras untuk menyelesaikan pembinaannya dengan mengangkut
batu dari berbagai gunung.
Dalam sebuah kisah disebutkan apabila
pembinaan Kaabah itu selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasakan
kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Kaabah. Nabi Ibrahim
berkata kpd Nabi Ismail, “Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia.”
Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari
satu bukit ke satu bukit untuk mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika
Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang
malaikat Jibril a.s memberikan sebuah batu yang cantik.
Nabi Ismail dengan segera membawa batu
itu kepada Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. merasa gembira melihat
batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian
Nabi Ibrahim a.s bertanya, “Dari mana kamu dapat batu ini?” Nabi Ismail
berkata, “Batu ini kuterima daripada yang tidak memberatkan cucuku dan
cucumu (Jibril).” Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh
Nabi Ismail a.s. Sehingga skrg Hajar Aswat itu dicium oleh orang2 yang
pergi ke Baitullah.
Sementara itu menurut penelitian
mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan
juga bisa mengambang di air. Di sebuah mesium di negara Inggris, ada
tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’bah) dan pihak mesium juga
mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem
tata surya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda : “Hajar
Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu,
dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam.”
Sehingga dapat dikatakan bahwa Batu
Hajar Aswat itu bukan berasal dari dunia kita, melainkan dari dimensi
lain atau akhirat yang diturunkan ke dunia.. Wallahu’alam.
Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit
Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang
menyiratkan fakta ini. Allah berfirman, ‘Hai golongan jin dan manusia,
jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka
lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’
(ar-Rahman:33)
Kata aqthar adalah bentuk jamak dari
kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi
yg mempunyai banyak diameter.
Dari ayat ini dan dari beberapa hadits
dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas
diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di
tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di
tengah-tengah lapisan-lapisan langit.
Selain itu ada hadits yang mengatakan
bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka‘bah berada itu ada di
tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh
lapisan pembentuk bumi)
Maha benar Allah dengan segala firmannya.!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar